Beranda | Artikel
Nasihat-Nasihat Kematian
Senin, 19 Juli 2021

Bersama Pemateri :
Ustadz Ali Nur

Nasihat-Nasihat Kematian merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Al-Qiyamah Ash-Shughra yang disampaikan oleh Ustadz Ali Nur, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 9 Dzulhijjah 1442 H / 19 Juli 2021 M.

Kajian Tentang Nasihat-Nasihat Kematian

Dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata:

ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا؛ فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَل

“Dunia pasti akan pergi, dan akhirat pasti akan datang, masing-masing dunia dan akhirat itu ada anak-anaknya. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Hari ini adalah untuk beramal belum ada hisab, dan di akhirat nanti hanya ada hisab dan tidak ada lagi amalan.”

Kalau kita lihat apa yang dikatakan ‘Ali bin Abi Thalib ini merupakan satu ucapan yang sangat mengena. Karena dua hal ini pasti. Tidak ada seorang pun yang mengingkari dua hal yang pasti ini kecuali seperti dia mengingkari terbitnya matahari di siang bolong.

Anak-anak dunia menghabiskan kehidupannya hanya untuk mendapatkan harta, tahta, wanita, dia tak peduli dengan hari akhiratnya. Hal ini karena statusnya sebagai pengikut setia dunia. Ini yang kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْصَةِ…

“Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba pakaian…” (HR. Bukhari)

Artinya mereka-mereka yang perhatiannya hanya untuk dirham, uang, harta, fashion, sayangnya ia tidak perhatian dengan akhiratnya. Kalau seseorang sudah seperti ini, kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ

“Apabila dia diberi, dia ridha. Tetapi kalau tidak diberi, dia marah.” (HR. Bukhari)

Jadi keridhaannya hanya pada masalah dunia. Kalau ada orang yang memberi dia, ada orang yang menyanjung dia, maka dia pun ridha dengan orang tersebut. Marahnya pun juga terkait dengan dunia. Padahal Islam tidak memerintahkan kita seperti itu. Islam memerintahkan agar semuanya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ، وَأَعْطَى لِلَّهِ وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الْإِيْمَانَ

“Barangsiapa mencintai karena Allah dan membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh ia telah menyempurnakan imannya.”

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang sangat bermanfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/50420-nasihat-nasihat-kematian/